Minggu, 13 November 2016

GOOD BYE KEMUDIAN WELCOME

Aleix dan Mav


Hai para Khalayak....

Musim MotoGP 2016 sudah berakhir. Seri Valencia kemarin adalah seri penutup yang mana seri tersebut adalah seri yang penuh emosional bagi beberapa pembalap yang tahun depan akan Hijrah alias pindah ke team lain. Begitu juga dengan pembalap dari Suzuki Ecstar yaitu Aleix Espargaro dan Maverick Vinnales.



#25 and #41


Seperti yang bisa kita lihat, bahwa 2 tahun Aleix Espargaro dan Maverick Vinnales sudah membela bendera Suzuki Ecstar. Di tariknya mereka oleh manager Suzuki Racing yaitu Davide Brivio bukanlah tanpa alasan. Davide Brivio merupakan seorang jenius yang menemukan dan membantu mengangkat bibit bibit pembalap hebat, salah satunya adalah Valentino Rossi.

Mata jeli dan feel dari seorang Brivio sungguh luar biasa. Disaat dia dipercaya oleh Suzuki untuk menjadi Nahkoda Suzuki yang Kembali lagi ke Arena MotoGP, Brivio bukan menggunakan pembalap pembalap yg telah bersama disaat Suzuki Racing sedang Riset seperti Nobuotshu Aoki atau Rendy DePuniet akan tetapi Brivio malah menarik seorang Espargaro yang lumayan matang di MotoGP dan seorang Vinnales yang saat itu sedang On Fire di Moto2.
Why.....?

Aleix Espargaro


Aleix Espargaro adalah pembalap yang memiliki karakter seperti air tenang tapi menghanyutkan. Kedewasaan Aleix dibutuhkan Suzuki saat itu untuk dapat memberikan masukan masukan berharga kepada Team yg baru Come Back saat itu.


Last Race with GSXR


Tapi, Aleix pun memiliki Skill dan mental yang cukup dahsyat dalam balapan. Tak jarang beberapa pembalap seperti Rossi , Lorenso, marques, sempet agak dibuat meringis dibuatnya.

Apalagi saat itu Suzuki yang satu satunya team MotoGP belum memakai Seamless tapi mampu merengsek ke barisan 5 besar.
Dan ternyata , Saat itu terkuak misterinya bahwa Suzuki tertolong dengan Sasis yang perfect khas dari GSXRR


Maverick Vinnales


Maverick Vinnales adalah sosok pembalap yang komplit.
Disaat team lainnya ogah menarik dia, hanya Brivio yang melihat ada "Intan" dibalik sosok Mav ( sebutan dari Maverick Vinnales*) ini.





Memiliki karakter yang diam tapi bengis, seorang Mav sanggup membuat barisan depan dari balapan MotoGP kocar kacir.
Apalagi di tahun kedua nya bersama Suzuki, Mav penampilan Mav semakin menawan diatas Motor Suzuki GSXRR nya yang selain perfect di Sasis juga sudah dipasangi Seamless. Alhasil, motor Suzuki sama sekali tidak pernah mengalami Oversteer, sliding, atau goyang saat melintas di sejumlah tikungan tikungan. Dan itulah yang membuat Mav tidak gentar untuk Fight melawan nama nama besar seperti Rossi, Lorenzo, Marques,Ianonne,Dovisioso,dan malahan naik podium di beberapa race yang membawa namanya masuk rangking 5 besar atau BIG FIVE rider.

Para Khalayak yang tercihuy...
Akhirnya dengan berat hati, balapan seri valencia kemaren adalah balapan perpisahan dari Aleix dan Mav dari Team Suzuki Ecstar

Pelukan perpisahan aleix terhadap brivio


Aleix Espargaro tidak di perpanjang kontrak nya dengan team Suzuki Ecstar. Dan Aleix pun sudah memutuskan untuk hijrah ke team Aprilia yang Come Back to MotoGP di tahun 2017.
Lah....iya toh....Aleix kembali jadi pilihan bagi Team team yang kembali bertanding di MotoGP...


Pelukan perpisahan Mav kepada Brivio

Begitupun dengan Maverick Vinnales. Mav pun memilih tanda tangan kontrak dengan Yamaha menemani sang Legenda Hidup MotoGP yaitu Valentino Rossi. Dan Yamaha pun mendapat masukan dari Rossi bahwa Mav merupakan pembalap yg lengkap dalam hal skill maupun attitude.

So para khalayak? 
Nasib team Suzuki Ecstar piye....??

Wwwooooooittzzz...,tenang....
Kembali Davide Brivio mengandalkan mata dan feel nya. Tapi saat ini brivio merubah taktik suzuki yang di 2015 mempelajari kemudian 2016 mencoba melawan....
Akhirnya 2017 tampaknya Brivio akan membuat Suzuki untuk Bertarung dan Bertempur.
Oleh karena itu Suzuki membutuhkan pembalap pembalap selain ber skill tinggi , juga memiliki sifat bertarung dan nekat.
Kalo di kapal laut...istilahnya Destroyer lah...
Hahhahaha

Oleh karena itu maka Suzuki Ecstar pun menandatangani kesepahaman alias mengontrak duo pembalap yang berkarakter petarung 

Andrea Ianonne



Andrea Ianonne, pembalap dari Italy ini cukup mewakili visi dan misi dari Team Suzuki Ecstar di 2017.
Pembalap dengan menyandang sebutan The Maniac ini memakai nomer 29 dan selain Skill nya tinggi juga memiliki jiwa petarung yang pantang menyerah. 


#29

Bermanuver yang berani late brake dan menusuk ke line dalam adalah spesialisasi dari sang Maniac ini. Tak jarang banyak pembalap pembalap yang sempat geleng geleng bahkan mencaci gaya balap nya yang menurut mereka membahayakan bagi pembalap lainnya. Yaaahh....beda tipis lah sama gaya membalap almarhum Simoncelli. Dan, pembalap ini juga mampu menundukkan mesin Ducati yang terkenal LIAR dan POWERFULL bersama Casey Stoner. 
Waaaakkk.....wong Rossi aja Ndak Mampu menundukkan sang Banteng Liar Ducati itu kok...hahhahahha



Alex Rins


Pembalap selanjutnya adalah Aleix Rins. Rins adalah pembalap muda yang cemerlang di kelas Moto2. Skill...? Jangan ditanya lagi. Doi jarang finish di urutan belakang. Bahkan masuk dalam 3 besar...3 BESAR wahai para khalayak.

Para khalayak yang terciyeh, Alex Rins ini selain memiliki skill yang luar biasa, dia juga berkarakter ngotot, ngeyel, dan petarung banget lho.
Dari beberapa pertempurannya di Moto2, tak jarang juga Alex Rins Start di belakang ataupun pernah dari Pit, dan dengan tak disangka sangka dia bisa merangsek ke barisan depan mendahului para lawan lawannya. Padahal kita tau bahwa di Moto2 persaingan antar pembalap disaat race lumayan ketat dan rapat .


So para khalayak, akan kita nantikan lah pertarungan mereka di musim balap motoGP 2017 nanti. Yang pasti SUZUKI ECSTAR bener bener akan NYALAKAN NYALI lah.

Akhirnya, Suzuki pun akan mengucapkan GOOD BYE pada Aleix Espargaro dan Maverick Vinnales
Dan 
WELCOME pada Andrea Ianonne dan Alex Rins


#NyalakanNyali
#WayOfLife
#SuzukiBangkit
#GSXR150
#GSXS150
#SuzukiEcstarRacingTeam



















Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda