Aleix dan Mav
Hai para Khalayak....
Musim MotoGP 2016 sudah berakhir. Seri Valencia kemarin adalah seri penutup yang mana seri tersebut adalah seri yang penuh emosional bagi beberapa pembalap yang tahun depan akan Hijrah alias pindah ke team lain. Begitu juga dengan pembalap dari Suzuki Ecstar yaitu Aleix Espargaro dan Maverick Vinnales.
#25 and #41
Seperti yang bisa kita lihat, bahwa 2 tahun Aleix Espargaro dan Maverick Vinnales sudah membela bendera Suzuki Ecstar. Di tariknya mereka oleh manager Suzuki Racing yaitu Davide Brivio bukanlah tanpa alasan. Davide Brivio merupakan seorang jenius yang menemukan dan membantu mengangkat bibit bibit pembalap hebat, salah satunya adalah Valentino Rossi.
Mata jeli dan feel dari seorang Brivio sungguh luar biasa. Disaat dia dipercaya oleh Suzuki untuk menjadi Nahkoda Suzuki yang Kembali lagi ke Arena MotoGP, Brivio bukan menggunakan pembalap pembalap yg telah bersama disaat Suzuki Racing sedang Riset seperti Nobuotshu Aoki atau Rendy DePuniet akan tetapi Brivio malah menarik seorang Espargaro yang lumayan matang di MotoGP dan seorang Vinnales yang saat itu sedang On Fire di Moto2.
Why.....?
Aleix Espargaro
Aleix Espargaro adalah pembalap yang memiliki karakter seperti air tenang tapi menghanyutkan. Kedewasaan Aleix dibutuhkan Suzuki saat itu untuk dapat memberikan masukan masukan berharga kepada Team yg baru Come Back saat itu.
Last Race with GSXR
Tapi, Aleix pun memiliki Skill dan mental yang cukup dahsyat dalam balapan. Tak jarang beberapa pembalap seperti Rossi , Lorenso, marques, sempet agak dibuat meringis dibuatnya.
Apalagi saat itu Suzuki yang satu satunya team MotoGP belum memakai Seamless tapi mampu merengsek ke barisan 5 besar.
Dan ternyata , Saat itu terkuak misterinya bahwa Suzuki tertolong dengan Sasis yang perfect khas dari GSXRR
Maverick Vinnales
Maverick Vinnales adalah sosok pembalap yang komplit.
Disaat team lainnya ogah menarik dia, hanya Brivio yang melihat ada "Intan" dibalik sosok Mav ( sebutan dari Maverick Vinnales*) ini.
Memiliki karakter yang diam tapi bengis, seorang Mav sanggup membuat barisan depan dari balapan MotoGP kocar kacir.
Apalagi di tahun kedua nya bersama Suzuki, Mav penampilan Mav semakin menawan diatas Motor Suzuki GSXRR nya yang selain perfect di Sasis juga sudah dipasangi Seamless. Alhasil, motor Suzuki sama sekali tidak pernah mengalami Oversteer, sliding, atau goyang saat melintas di sejumlah tikungan tikungan. Dan itulah yang membuat Mav tidak gentar untuk Fight melawan nama nama besar seperti Rossi, Lorenzo, Marques,Ianonne,Dovisioso,dan malahan naik podium di beberapa race yang membawa namanya masuk rangking 5 besar atau BIG FIVE rider.
Para Khalayak yang tercihuy...
Akhirnya dengan berat hati, balapan seri valencia kemaren adalah balapan perpisahan dari Aleix dan Mav dari Team Suzuki Ecstar
Pelukan perpisahan aleix terhadap brivio
Aleix Espargaro tidak di perpanjang kontrak nya dengan team Suzuki Ecstar. Dan Aleix pun sudah memutuskan untuk hijrah ke team Aprilia yang Come Back to MotoGP di tahun 2017.
Lah....iya toh....Aleix kembali jadi pilihan bagi Team team yang kembali bertanding di MotoGP...
Pelukan perpisahan Mav kepada Brivio
Begitupun dengan Maverick Vinnales. Mav pun memilih tanda tangan kontrak dengan Yamaha menemani sang Legenda Hidup MotoGP yaitu Valentino Rossi. Dan Yamaha pun mendapat masukan dari Rossi bahwa Mav merupakan pembalap yg lengkap dalam hal skill maupun attitude.
So para khalayak?
Nasib team Suzuki Ecstar piye....??
Wwwooooooittzzz...,tenang....
Kembali Davide Brivio mengandalkan mata dan feel nya. Tapi saat ini brivio merubah taktik suzuki yang di 2015 mempelajari kemudian 2016 mencoba melawan....
Akhirnya 2017 tampaknya Brivio akan membuat Suzuki untuk Bertarung dan Bertempur.
Oleh karena itu Suzuki membutuhkan pembalap pembalap selain ber skill tinggi , juga memiliki sifat bertarung dan nekat.
Kalo di kapal laut...istilahnya Destroyer lah...
Hahhahaha
Oleh karena itu maka Suzuki Ecstar pun menandatangani kesepahaman alias mengontrak duo pembalap yang berkarakter petarung